Pemeliharaan anak babi
Pemeliharaan anak bab ini dilakukan mereka lahir, dan bahkan sebelum lahir.
a. Anak babi yang baru lahir
f. Jumlah air susu yang diperlukan anak babi
g. Kastrasi (Pengebirian)
h. Penyapihan
j. Pemotongan gigi
k. Menambah zat besi pada anak babi
Pemeliharaan anak bab ini dilakukan mereka lahir, dan bahkan sebelum lahir.
a. Anak babi yang baru lahir
• Anak babi yang baru lahir harus segera
dibebaskan dari selaput lender yang menutupi lobang mulut dan hidung.
Sebab sesudah tali pusar putus mereka harus segera bisa bernafas lewat
mulut dan hidung.
• Tali pusar dibiarkan putus dengan sendirinya. Setelah tali pusar ini putus barulah bisa dipotong sepanjang kurang lebih 2,5 cm dan didesinfektan dengan yodium tinctuur 7% atau obat merah, untuk menghindari infeksi. Sebenarnya lender yang menutupi tubuh itu akan menjadi kering sendirinya, demikian pula tali pusarnya pun akan putus dengan sendirinya. Tetapi bagi peternak yang baik, membiarkan keadaan semacam itu tanpa ada suatu pertolongan adalah kurang bijaksana.
• Anak babi yang baru lahir diusahakan segera bisa menyusu, sebab air susu pertama (colustrum) penuh dengan zat-zat dan antibiotic yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak babi yang baru lahir. Biasanya anak babi yang kuat akan memperoleh puting yang air susunya lancer. Tetapi sebaliknya babi yang lemah akan terdesak dan akan memperoleh putting yang jelek, yang air susunya sedikit.
b. Pemeliharaan anak babi umur 3 – 10 hari• Tali pusar dibiarkan putus dengan sendirinya. Setelah tali pusar ini putus barulah bisa dipotong sepanjang kurang lebih 2,5 cm dan didesinfektan dengan yodium tinctuur 7% atau obat merah, untuk menghindari infeksi. Sebenarnya lender yang menutupi tubuh itu akan menjadi kering sendirinya, demikian pula tali pusarnya pun akan putus dengan sendirinya. Tetapi bagi peternak yang baik, membiarkan keadaan semacam itu tanpa ada suatu pertolongan adalah kurang bijaksana.
• Anak babi yang baru lahir diusahakan segera bisa menyusu, sebab air susu pertama (colustrum) penuh dengan zat-zat dan antibiotic yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak babi yang baru lahir. Biasanya anak babi yang kuat akan memperoleh puting yang air susunya lancer. Tetapi sebaliknya babi yang lemah akan terdesak dan akan memperoleh putting yang jelek, yang air susunya sedikit.
Anak babi umur 3 – 10 hari mengalami masa
kritis. Pada saat itu mereka sangat sensitive dan tiada berdaya
menghadapi lingkungan yang berat. Sehubungan dengan hal tersebut maka
para pertenakan harus betul-betul memberikan perlakuan yang cermat.
Kemungkinan-kemungkingan yang biasa dihadapi ialah :
• Anak babi mudah kedinginan
Beberapa hari sesudah lahir, anak babi keadaannya sangat berbahaya yaitu mudah menggigil kedinginan, karena kulitnya tidak memiliki perlindungan bulu seperti anak sapi atau domba, maupun kambing. Maka pada saat itu lampu di dalam indukan harus dinyalakan, agar ruangan menjadi hangat dan dengan adanya sinar lampu anak babi akan merasa senang, sebab mereka sangat tertarik terhadap sinar lampu.
• Anak babi banyak mati tertindih
Sebab pada saat itu mereka sangat lemah, belum lincah bergerak menghindari kemungkinan-kemungkinan yang merugikan atau menimpa dirinya.
• Anak babi mati lemas
Sering terjadi induk yang habis melahirkan kena infeksi agalactia atau konstipasi. Sehingga ambing mengeras dan tidak menghasilkan susu. Peristiwa atau kegagalan air susu induk ini bisa mengakibatkan anak babi mati lemas. Sebab satu-satunya sumber makanan tidak dapat dipenuhi.
c. Anak babi yang kehilangan indukKemungkinan-kemungkingan yang biasa dihadapi ialah :
• Anak babi mudah kedinginan
Beberapa hari sesudah lahir, anak babi keadaannya sangat berbahaya yaitu mudah menggigil kedinginan, karena kulitnya tidak memiliki perlindungan bulu seperti anak sapi atau domba, maupun kambing. Maka pada saat itu lampu di dalam indukan harus dinyalakan, agar ruangan menjadi hangat dan dengan adanya sinar lampu anak babi akan merasa senang, sebab mereka sangat tertarik terhadap sinar lampu.
• Anak babi banyak mati tertindih
Sebab pada saat itu mereka sangat lemah, belum lincah bergerak menghindari kemungkinan-kemungkinan yang merugikan atau menimpa dirinya.
• Anak babi mati lemas
Sering terjadi induk yang habis melahirkan kena infeksi agalactia atau konstipasi. Sehingga ambing mengeras dan tidak menghasilkan susu. Peristiwa atau kegagalan air susu induk ini bisa mengakibatkan anak babi mati lemas. Sebab satu-satunya sumber makanan tidak dapat dipenuhi.
Sering terjadi induk jatuh sakit, atau
mati pada waktu melahirkan. Sehingga anak-anaknya tidak bisa diasuh
lagi. Apabila ada peristiwa semacam ini maka peternak harus segera bisa
mengatasi atau memberikan pertolongan. Mereka bisa ditolong dengan
berbagai cara :
• Diberi air susu sapi Dengan cara ini biasanya anak babi banyak tidak bisa tertolong, sebab susunan air susu sapi berbeda.
• Dititipkan atau diasuh oleh induk lain
Anak babi bisa dititipkan kepada induk yang mempunyai anak yang umurnya sebaya dengan anak yang akan dititipkan. Cara ini biasanya juga mendapat kesulitan, sebab induk babi dengan mudah bisa membedakan anak sendiri dan anak titipan, sehingga anak babi yang berasal dari luar selalu dimusuhi habis-habisan.
Hal ini bisa diatasi dengan cara, pertama anak-anak babi dari induk lain, sebelum dimasukkan ke dalam kandang induk baru, terlebih dulu harus dicampur dengan anak-anak sendiri dalam satu kotak, agar baunya menjadi sama. Kedua atau dengan cara lain, anak babi dari induk lain ataupun anaknya sendiri diberi bau-bauan yang sama, misalnya dengan memberikan minyak tanah atau minyak kayu putih. Yang dioleskan pada sekitar mukanya. Dengan cara demikian bisanya mereka dengan mudah bisa diterima oleh induk baru yangakan mengasuh.
Untuk mempertimbangkan dalam memberikan pertolongan terhadap anak-anak babi yang tidak bisa diasuh oleh induknya sendiri, di bawah ini dikemukakan mengenai susunan colustrum, air susu sapid an air susu babi.
• Diberi air susu sapi Dengan cara ini biasanya anak babi banyak tidak bisa tertolong, sebab susunan air susu sapi berbeda.
• Dititipkan atau diasuh oleh induk lain
Anak babi bisa dititipkan kepada induk yang mempunyai anak yang umurnya sebaya dengan anak yang akan dititipkan. Cara ini biasanya juga mendapat kesulitan, sebab induk babi dengan mudah bisa membedakan anak sendiri dan anak titipan, sehingga anak babi yang berasal dari luar selalu dimusuhi habis-habisan.
Hal ini bisa diatasi dengan cara, pertama anak-anak babi dari induk lain, sebelum dimasukkan ke dalam kandang induk baru, terlebih dulu harus dicampur dengan anak-anak sendiri dalam satu kotak, agar baunya menjadi sama. Kedua atau dengan cara lain, anak babi dari induk lain ataupun anaknya sendiri diberi bau-bauan yang sama, misalnya dengan memberikan minyak tanah atau minyak kayu putih. Yang dioleskan pada sekitar mukanya. Dengan cara demikian bisanya mereka dengan mudah bisa diterima oleh induk baru yangakan mengasuh.
Untuk mempertimbangkan dalam memberikan pertolongan terhadap anak-anak babi yang tidak bisa diasuh oleh induknya sendiri, di bawah ini dikemukakan mengenai susunan colustrum, air susu sapid an air susu babi.
1) Susunan colustrum, air susu babi biasa dengan air susu sapi
Induk yang habis melahirkan susu pertama
yang disebut colustrum. Kandungan zat-zat di dalam colustrum ini cukup
tinggi, lebih-lebih protein yang di dalamnya terkandung unsure globulin
(antibody yang terdapat pada darah). Globulin ini berisikan anti-bodi
yang muntlak diperlukan anak babi yang baru lahir yang berguna untuk
mempertahankan tubuh terhadap infeksi. Tetapi perlu diketahui bahwa
dalam waktu yang singkat susunan zat makanan dan globulin dalam air susu
tersebut cepat berubah dan menurun
Kandungan pada colustrum dan air susu babi
Jenis air susu | Lactose % | Lemak % | Protein % | Abu % |
Colustrum | 4,5 | 8,5 | 17,0 | 1,0 |
Susu biasa (babi) | 4,5 | 8,5 | 5,5 | 10 |
Susunan airu susu babi dan air susu sapi
Zat-zat | Air susu babi % | Air susu sapi % |
B.K | 20 | 12,5 |
Protein | 30 | 27 |
Lactosa | 24 | 28 |
Lemak | 42 | 29 |
2) Antibodi pada anak babi
Anak bai yang baru lahir, sirkulasi
antibodi yang terdapat dalam tubuhnya (darah), yang berguna untuk
menghadapi infeksi penyakit, tidak efektif. Hal ini sangat berbeda
apabila dibandingkan dengan antibodi pada manusia. Pada manusia semenjak
anak itu masih dalam kandungan telah memperoleh antibodi dari sang ibu.
Tetapi keuntungan colustrum babi tersebut kaya akan munoglobulin (molekul antibodi), dan di samping itu alat pencernaan pada babi yang baru lagir, di dalam waktu yang singkat bisa mengabsorpsi molekul dalam jumlah yang sangat besar. Dan dalam keadaan yang normal molekul tersebut bisa diabsorpsi dalam waktu satu jam sesudah anak babi itu menyusu.
Peristiwa ini akan menjadi lebih sempurna setelah berlangsung 6 jam. Kandungan immunoglobulin yang paling tinggi adalah colustrum. Itulah sebabnya anak-anak babi yang baru lahir harus segera mendapatkan air susu induk.
Tetapi keuntungan colustrum babi tersebut kaya akan munoglobulin (molekul antibodi), dan di samping itu alat pencernaan pada babi yang baru lagir, di dalam waktu yang singkat bisa mengabsorpsi molekul dalam jumlah yang sangat besar. Dan dalam keadaan yang normal molekul tersebut bisa diabsorpsi dalam waktu satu jam sesudah anak babi itu menyusu.
Peristiwa ini akan menjadi lebih sempurna setelah berlangsung 6 jam. Kandungan immunoglobulin yang paling tinggi adalah colustrum. Itulah sebabnya anak-anak babi yang baru lahir harus segera mendapatkan air susu induk.
3) Kekebalan anak babi
Anak babi yang baru lahir tidak memiliki
kekebalan atau pertahanan tubuh terhadap infeksi penyakit. Dan kekebalan
ini baru bisa terbentuk setelah anak babi mendapat colustrum. Karena
colustrum banyak mengandung protein, dan di dalam protein itu terdapat
immunoglobulin. Kekebalan (immunitas) yang diperoleh dari colustrum ini
merupakan pertahanan tubuh pada kehidupan selama umur 10 – 14 hari.
Setelah umur tersebut kekebalan yang berasal dari colustrum itu sangat
menurun.
Dan sesudah anak babi itu mencapai umur 3 minggu, di dalam tubuhnya terbentuk kekebalan yang diperoleh dari luar, yang dimulai dengan sangat lambat.
d. Menyusukan anak babi yang baru lahirDan sesudah anak babi itu mencapai umur 3 minggu, di dalam tubuhnya terbentuk kekebalan yang diperoleh dari luar, yang dimulai dengan sangat lambat.
Secara alamiah anak babi yang baru lahir
akan berusaha mendapatkan air susu induk, karena air susu tersebut
merupakan satu-satunya sumber makanan utama. Induk menyediakan zat-zat
makanan dan antibodi yang terdapat dalam air susu dengan lengkap. Itulah
sebabnya para peternak secara mutlak dituntut untuk bisa mengatur agar
semua anak yang baru lahir itu bisa mendapatkan colustrum secara cepat.
e. Pemberian tanda anak babi
Anak babi sebaiknya diberi tanda pada daun telinganya, sebab tanda tersebut akan banyak manfaatnya bagi peternakan.
Manfaatan tanda tersebut antara lain :
Manfaatan tanda tersebut antara lain :
• Mempermudah untuk mengetahui pertumbuhan.
• Mempermudah mengadakan seleksi.
• Mempermudah melakukan pencatatan-pencatatan administratif.
• Mempermudah mengadakan seleksi.
• Mempermudah melakukan pencatatan-pencatatan administratif.
Cara pemberian tanda
Ada berbagai cara untuk memberikan tanda pada anak babi, tetapi yang paling biasa ialah :
Ada berbagai cara untuk memberikan tanda pada anak babi, tetapi yang paling biasa ialah :
1) Sistem kerat
Pemberian tanda dengan sistem kerat ini
dilakukan dengan melobangi daun telinga. Hal ini dilakukan pada saat
anak babi berumur 5 hari atau bersamaan dengan pemotongan gigi.
Pelaksanaan
• Sediakan gunting atau alat khusus, spiritus, kapas, dan obat merah (mercurocrom).
• Daun telinga yang akan dilobangi dibersihkan dengan spiritus terlebih dahulu. Setelah daun telinga dilobangi, oleskan obat merah tersebut pada bagian yang luka.
• Daun telinga yang akan dilobangi dibersihkan dengan spiritus terlebih dahulu. Setelah daun telinga dilobangi, oleskan obat merah tersebut pada bagian yang luka.
2) Sistem tatoo
Pemberian tanda dengan sistem tatoo ini
dilakukan dengan menggunakan alat khusus (tatoo) yang sudah dilengkapi
dengan alat atau tatoo yang berbentuk nomor-nomor. Sebelum telinga tadi
dicap atau ditatoo, terlebih dahulu dibersihkan denga spiritus, kemudia
baru ditatoo dengan nomor-nomor sesuai dengan yang dikehendaki.
Cara ini dilakukan pada saat anak babi berumur sekitar tiga minggu.
Cara ini dilakukan pada saat anak babi berumur sekitar tiga minggu.
f. Jumlah air susu yang diperlukan anak babi
Anak babi yang baru lahir, rata-rata
memerlukan air susu 0,5 liter per ekor/hari. Apabila induk itu memiliki
10 ekor anak, berarti induk tersebut harus bisa memproduksi air susu 5
liter pr hari. Prosduksi air susu ini akan meningkat pada 3 minggu
sesudah melahirkan, tetapi selanjutnya berangsur-angsur menurun. Hal ini
bisa diamati pada grafik, bahwa penurunan air susu terjadi mulai minggu
ke-6. Tetapi penurunan air susu dalam jumlah yang besar, terjadi pada
minggu ke-8. Sehubungan dengan penurunan produksi air susu ini, maka
pada minggu k3-6 anak babi harus sudah mendapat tambahan makanan dari
luar.
Sering dialami bahwa produksi air susu sangat kurang atau gagal sama sekali. Sebab-sebab kegagalan produksi air susu antara lain :
Sering dialami bahwa produksi air susu sangat kurang atau gagal sama sekali. Sebab-sebab kegagalan produksi air susu antara lain :
1) Udara terlampau panas atau dingin.
2) Diarhee atau konstipasi (tidak bisa buang kotoran) sama sekali.
3) Pergantian tempat yang mendadak.
4) Ransum yang tidak sempurna.
5) Kepayahan di waktu melahirkan.
6) Akibat penyakit alat kelamin atau penyakit mastitis, metritis.
7) Keturunan dari induk yang selalu sedikit menghasilkan air susu.
2) Diarhee atau konstipasi (tidak bisa buang kotoran) sama sekali.
3) Pergantian tempat yang mendadak.
4) Ransum yang tidak sempurna.
5) Kepayahan di waktu melahirkan.
6) Akibat penyakit alat kelamin atau penyakit mastitis, metritis.
7) Keturunan dari induk yang selalu sedikit menghasilkan air susu.
g. Kastrasi (Pengebirian)
Untuk memperoleh pertumbuhan yang cepat
dan kualitas daging yang baik, maka semua babi jantan harus dikstrasi.
Biasanya kastrasi ini dilakukan pada saat babi berumur 4 minggu.
Kastrasi yang dilakukan lebih awal akan lebih baik daripada babi yang
besar, karena babi yang besar akan mengalami stress yang berat.
1) Tujuan kastrasi
• Untuk mempertahankan kualitas daging.
Sebab babi yang dikastrasi dagingnya akan lebih bagus, dan penimbunan
daging dan lemaknya lebih cepat.
• Agar pejantan yang tidak dipergunakan lagi untuk bibit atau pemacek, dagingnya tidak berbau.
• Untuk menghindari babi jantan yang berkualitas jelek mengawini calon-calon babi induk yang bagus.
• Untuk menjinakkan babi jantan yang mempunyai sifat buas atau kanibalis.
• Agar pejantan yang tidak dipergunakan lagi untuk bibit atau pemacek, dagingnya tidak berbau.
• Untuk menghindari babi jantan yang berkualitas jelek mengawini calon-calon babi induk yang bagus.
• Untuk menjinakkan babi jantan yang mempunyai sifat buas atau kanibalis.
2) Cara kastrasi
Dua macam kastrasi, yaitu tertutup dan terbuka.
a) Cara tertutup
Yaitu pengebirian dengan cara mengikat
(menutup) saluran yang menuju testes, sehingga sel-sel jantan mati,
karena tidak memperoleh zat-zat makanan. Hal ini dapat pula dilakukan
dengan jalan member zat kimia yang bisa mematikan sel jantan atau betina
dengan jalan injeksi.
b) Cara terbuka
Yaitu dengan jelas melakukan pembedahan, guna mengeluarkan testes atau ovary, yang kemudian dipotong.
3) Cara melakukan kastrasi pada anak babi jantan
Persiapan
Sebelum melakukan operasi, emua alat beserta obat-obatan harus disediakan.
Sebelum melakukan operasi, emua alat beserta obat-obatan harus disediakan.
• Alat-alat yang diperlukan :
- Pisau, scalpel atau silet, spiritus dan kapas.
- Pincet dan gunting.
- Benang dan jarum.
- Pincet dan gunting.
- Benang dan jarum.
• Obat-obatan
- Suntikan antibiotic seperti penstrep.
- Sulfanilamide, yodium atau obat merah.
- Alkohol untuk membersihkan alat-alat seperti scalpel, pisau, gunting.
- Air sabun hangat dalam basi atau ember.
- Sulfanilamide, yodium atau obat merah.
- Alkohol untuk membersihkan alat-alat seperti scalpel, pisau, gunting.
- Air sabun hangat dalam basi atau ember.
Pada saat dilakukan pengebirian babi
kecil, maka untuk sementara induknya harus dipindahkan. Di dalam
melakukan pengebirian ini harus ada seorang teman yang sekiranya bisa
membantu memegang kedua kaki belakang dan depan yang dalam posisi
menghadap ke atas.
Pelaksanaan
• Pertama : scrotum ditekan dengan ibu
jari kiri ke atas dan telunjuk ke bawah dengan maksud supaya mudah
dibedah dengan pisau tajam atau dengan silet.
• Kedua : kantong (selaput) testes yang berwarna putih dipotong atau dibedah, guna mengeluarkan testesnya. Kemudian bila testes itu ditekan maka keluarlah testes tersebut.
• Ketiga : testes yang sudah keluar dipotong pada saluran penggantungnya. Bagi babi dewasa, sebelum saluran testes dipotong, terlebih dahulu diikat dengan benang yang kuat supaya darah tidak mengalir ke luar.
• Keempat : bekas luka harus diobati dengan yodium, atau sulfanilamide guna mencegah infeksi atau tetanus.
• Kedua : kantong (selaput) testes yang berwarna putih dipotong atau dibedah, guna mengeluarkan testesnya. Kemudian bila testes itu ditekan maka keluarlah testes tersebut.
• Ketiga : testes yang sudah keluar dipotong pada saluran penggantungnya. Bagi babi dewasa, sebelum saluran testes dipotong, terlebih dahulu diikat dengan benang yang kuat supaya darah tidak mengalir ke luar.
• Keempat : bekas luka harus diobati dengan yodium, atau sulfanilamide guna mencegah infeksi atau tetanus.
Untuk mencegah dan mempercepat sembuhnya
luka akibat bekas potongan tersebut sebaiknya dijahit, terkecuali babi
yang berumur 4 – 5 minggu tidak dijahit.
h. Penyapihan
Sesudah 6 minggu beranak, babi induk yang
bersangkutan produksi air susunya berkurang, tetapi penurunan air susu
dalam jumlah besar, baru dimulai minggu ke-8. Seekor induk yang normal
masa laktasinya (produksi air susunya) akan berlangsung sampai 8 minggu.
Maka penyapihan pada umumnya dilakukan pada saat anak babi sudah
mencapai umur 8 minggu. Dan apabila pemeliharaannya baik, pada saat itu
anak babi sudah mencapai berat 14 kg. berat hidup anak babi tersebut
juga dipakai sebagai criteria di dalam seleksi. Untuk mencapai target
agar induk babi bisa beranak dua kali dalam waktu 1 tahun, maka anak
babi harus disapih pada umur 8 minggu. Tetapi di beberapa daerah atau
Negara lain yang sudah maju, ada yang melakukan penyapihan anak babi
pada saat mereka berumur 6 minggu, sehingga induk babi bisa beranak 3
kali setahun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi awal atau lambatnya
penyapihan.
1) Faktor induk
Anak babi umur 5 – 6 minggu bisa segera
dipisahkan dari induk mereka, mengingat induk sudah sangat kurus akibat
anak disusui terlalu banyak, 12 – 14 ekor misalnya.
2) Faktor anak
Perkembangan anak cukup bagus, misalnya
umur 7 minggu mencapai berat 12 kg. Walaupun produksi air susu masih
cukup, penyapihan bisa lebih dipercepat. Sebaliknya apabila pertumbuhan
anak lambat, maka penyapihan bisa ditunda , lebih dari 8 minggu. Tetapi
juga harus diingat bahwa sesudah 8 minggu, produksi air susu akan
menurun.
3) Faktor peternak
Bagi para peternak yang sudah maju, di
mana makanan, tatalaksana serba baik, maka penyapihan anak babi bisa
dilaksanakan pada umur 6 minggu. Jadi dalam hal ini penyapihan tidak
bisa dilakukan atau dipertimbangkan dari satu segi saja, misalnya umur 8
minggu. Tetapi yang harus dipertimbangkan adalah kaitanya denga
faktor-faktor lain yang menjamin terhadap pertumbuhan dan kehidupan
mereka lebih lanjut.
i. Penimbangan anak babi umur 3 minggu
Penimbangan anak babi sangat penting, sebab dengan cara ini pertumbuhan awal bisa diketahui.
Ada berbagai faktor yang mempengaruh berat badan anak babi :
• Produksi air susu induk.
• Jumlah anak yang dilahirkan.
• Pemeliharaan terhadap induk yang sedang menyusui, lebih-lebih mengenai kualitas makanan.
• Keturunan
• Jumlah anak yang dilahirkan.
• Pemeliharaan terhadap induk yang sedang menyusui, lebih-lebih mengenai kualitas makanan.
• Keturunan
j. Pemotongan gigi
Anak babi yang baru lahir giginya sudah
tumbuh sempurna, dan tajam. Namun demikian gigi tersebut belum
berfungsi, bahkan merugikan induk yang sedang menyusui, ataupun sesame
anak babi, karena saling menggigit. Akibat gigitan tersebut puting
terluka sehingga induk merasa kurang enak karena kesakitan saat
menyusui. Untuk menghindari hal tersebutm perlu adanya pemotongan gigi
anak babi. Pemotongan bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang
berbentuk seperti tang. Apabila lat tersebut tidak ada, bisa
menggunakan gunting kecil yang tajam.
k. Menambah zat besi pada anak babi
Anak babi sampai dengan umur 10 hari
merupakan hari-hari yang kritis, terutama terhadap penyakit kekurangan
zat besi (anemia). Ada beberapa penyebab anemia yaitu :
• Karena anak babi kedinginan dan keadaan kandang lembab.
• Kekurangan mineral, khususnya zat besi, tembaga, dan colbalt.
• Kekurangan mineral, khususnya zat besi, tembaga, dan colbalt.
Zat besi adalah unsur yang penting di
dalam haemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oxygen ke seluruh
tubuh. Kekurangan zat besi ini menyebabkan anemia. Dan hal ini sangat
banyak dialami pada anak babi yang dipiara di dalam kandang
terus-menerus, sedang air susu induk sendiri hanya mengandung zat besi
yang jumlahnya sangat rendah. Untuk mengatasi supaya anak babi terhindar
dari penyakit anemia, maka semua anak babi yang baru lahir harus
ditambahkan zat besi dengan cara oral atau injeksi.
Cara-cara penambahan zat besi yang biasa dilakukan adalah :
• Diberikan capsul zat besi atau pasta yang diberi lewat mulut pada saat anak babi itu berumur 3 hari, 7 hari dan 10 hari.
• Diinjeksi dengan sulpha ferros (preparat anti anemia),
• Diberi mineral tablet yang berisikan zat besi, cobalt pada waktu anak babi berumur 24 jam dan kemudian diulangi pada hari ke-7 dan k3-10.
l. Pengobatan cacing• Diinjeksi dengan sulpha ferros (preparat anti anemia),
• Diberi mineral tablet yang berisikan zat besi, cobalt pada waktu anak babi berumur 24 jam dan kemudian diulangi pada hari ke-7 dan k3-10.
Pada umumnya babi muda mudah kena infeksi
cacing bulat. Untuk menghindari infeksi tersebut, semua babi sapihan
harus diberi obat cacing, sebelum mereka dipindahkan ke kandang lain.
m. Kematian anak babi dan mengurangi jumlah kematian
Jumlah kematian anak babi sebelum
dipisahkan dapat mencapai 30 – 50%. Sedangkan kematian sesudah disapih 5
– 10%. Hal ini terjadi pada peternakan babi yang pemeliharaannya kurang
cermat.
Faktor-faktor yang menyebabkan kematian anak babi , antara lain :
1) Perhatian pemelihara terhadap babi yang melahirkan kurang, sehingga anak babi mati terimpit atau terinjak induknya.
2) Perlengkapan kandang kurang, misalnya tidak ada kotak, dinding penghalang, sehingga anak babi tidur bersama induknya terimpit badan induknya.
3) Air susu kurang, tidak keluar sama sekalo, atau jumlah anak yang lebih banyak dari putting induk.
4) Kekurangan zat-zat makanan, akibat ransum induk yang kurang baik.
5) Sifat buas induk (kanibalis), sehingga anaknya digigit dan dimakan induknya, induk tidak bisa mengasuh anaknya dengan baik.
2) Perlengkapan kandang kurang, misalnya tidak ada kotak, dinding penghalang, sehingga anak babi tidur bersama induknya terimpit badan induknya.
3) Air susu kurang, tidak keluar sama sekalo, atau jumlah anak yang lebih banyak dari putting induk.
4) Kekurangan zat-zat makanan, akibat ransum induk yang kurang baik.
5) Sifat buas induk (kanibalis), sehingga anaknya digigit dan dimakan induknya, induk tidak bisa mengasuh anaknya dengan baik.
Menguranig jumlah kematian :
1) Di dalam praktek usaha yang biasa
dilakukan ialah pada waktu induknya tidur harus dipisahkan dengan pintu
penghalang, atau anak-anaknya ditaruh di dalam kotak.
2) Bila udara dingin diusahakan pemanasan, atau bagi anak babi yang sudah agak besar pada lantai tempat mereka tidur bisa diberi alas dari brambut, serbuk gergaji, jerami kering.
3) Peternak harus memperhatikan induk-induk yang mempunyai sifat kanibalis, yang kemudian mengafkirnya.
4) Member makanan yang gizinya cukup.
5) Menjaga kebersihan kandang.
2) Bila udara dingin diusahakan pemanasan, atau bagi anak babi yang sudah agak besar pada lantai tempat mereka tidur bisa diberi alas dari brambut, serbuk gergaji, jerami kering.
3) Peternak harus memperhatikan induk-induk yang mempunyai sifat kanibalis, yang kemudian mengafkirnya.
4) Member makanan yang gizinya cukup.
5) Menjaga kebersihan kandang.
Comments
Post a Comment