Pemeliharaan dara umur 6 bulan ke atas
Babi-babi calon bibit yang sudah terpilih perlu pemeliharaan baik-baik. Pemeliharaan tersebut meliputi :
a. Latihan (exercise)
f. Menguasai babi untuk dipindahkan ke tempat lain
Babi-babi calon bibit yang sudah terpilih perlu pemeliharaan baik-baik. Pemeliharaan tersebut meliputi :
a. Latihan (exercise)
Agar kaki dan kukunya menjadi kuat,
sehingga pada waktu babi dikawinkan tidak mengalami gangguan, maka perlu
latihan di luar kandang. Latihan ini dilakukan pada saat babi-babi
tersebut sudah mencapai berat 90 kg. Babi-babi yang dilepas di kandang
terbuka akan berlari-lari , menyesuaikan dengan tempat yang baru dan
bisa mendapatkan udara segar.
b. Pemberian makanan
Bila mungkin, mereka disediakan tempat
makan individual untuk menghindarkan babi lain yang serakah makannya.
Setiap ekor induk atau dara memerlukan makanan 3 kg/hari dengan ransum
dara.
c. Mengawinkan babi dara
• Babi mulai baliq pada umur 5 – 6 bulan. Pada saat itu babi yang mengalami birahi sudah mau menerima pejantan.
• Tetapi perkawinan yang pertama kali baru boleh dilakukan pada saat mereka telah berumur 8 bulan atau mencapai berat 110 – 120 kg.
• Untuk mencapai konsepsi (pembuatan) yang tinggi hendaknya babi itu dikawinkan 2 kali selama mereka sedang birahi.
• Babi yang habis dikawinkan hendaknya ditempatkan terpisah dari babi-babi yang lain, selama 2 hari. Mereka diberikan makanan yang baik dan ditempatkan di lingkungan yang tenang.
• Tetapi perkawinan yang pertama kali baru boleh dilakukan pada saat mereka telah berumur 8 bulan atau mencapai berat 110 – 120 kg.
• Untuk mencapai konsepsi (pembuatan) yang tinggi hendaknya babi itu dikawinkan 2 kali selama mereka sedang birahi.
• Babi yang habis dikawinkan hendaknya ditempatkan terpisah dari babi-babi yang lain, selama 2 hari. Mereka diberikan makanan yang baik dan ditempatkan di lingkungan yang tenang.
Selama babi itu birahi, pada ovariumnya
diproduksi 18 – 20 buah telur yang bisa dibuahi. Telur yang sudah
dibuahi akan melekat pada dinding uterus dan berkembang menjadi foetus.
Suatu hal yang merugikan babi dara yang baru saja mengalami stress
akibat ketakutan, pukulan, gangguan babi lain, pindah kandang terus
menerus. Akibat stress tersebut telur-telur yang sudah dibuahi akan
diabsorpsi kembali ke dalam darah induk.
Peristiwa semacam inilah yang akan mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam kebuntingan. Itulah sebabnya babi yang habis dikawinkan harus terpisah dengan yang lain dan mendapatkan tempat yang tenang.
d. Cara mengawinkanPeristiwa semacam inilah yang akan mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam kebuntingan. Itulah sebabnya babi yang habis dikawinkan harus terpisah dengan yang lain dan mendapatkan tempat yang tenang.
Perkawinan babi biasanya berlangsung
selama 10 – 15 menit. Babi induk yang akan dikawinkan dimasukkan ke
dalam kandang pejantan. Jika babi pejantan terlampau besar, babi betina
bisa ditempatkan pada tempat perkawinan khusus seperti terlihat pada
gambar, di mana kedua kaki depan pejantan bisa tertahan pada sangkar
yang sudah dipersiapkan.
e. Cara menguasai dan menangkap babi
Ada berbagai cara untuk melakukan
penangkapan dan pengekangan babi. Hal ini sangat berbeda-beda tergantung
kepada besar atau kecilnya babi yang bersangkutan. Babi-babi kecil
tentu saja akan mudah ditangkap daripada babi-babi yang besar.
1) Cara penangkapan anak babi
Cara-cara yang biasanya dilakukan untuk
menangkap anak babi ialah cukup dengan memegang salah satu kaki belakang
yang diangkat ke atas dan babi menghadap kelantai, seperti terlihat
pada gambar.
2) Cara penangkapan babi muda
Cara-cara yang biasa dilakukan untuk
menangkap babi yang lebih besar, yang beratnya sekitar 50 kg, ialah
dengan memegang babi yang bersangkutan pada bahu belakang dengan kedua
tangan, seperti terlihat pada gambar.
3) Cara penangkapan babi besar
Untuk menangkap babi-babi yang besar,
misalnya untuk diijeksi. Pergunakanlah seutas tali dari plastic atau
bamboo yang diikatkan pada rahang atas. Dengan cara tersebut maka babi
akan mudah dikuasai. Perhatikan gambar berikut.
f. Menguasai babi untuk dipindahkan ke tempat lain
Babi-babi dewasa biasa dipindahkan dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Pemidahan ini dengan mudah dulakukan
asal digunakan suatu teknik yang betul.
Cara pemindahan babi yang mudah ialah dengan mempergunakan perlengkapan khusus, misalnya sebuah papan dan tongkat. Papan ini bisa diganti dengan bahan-bahan lain seperti triplek, karton atau bahan lain yang berukuran 70 x 70 cm, yang dilengkapi pegagangan. Papan tersebut fberfungsi sebagai dinding penghalang yang bisa dipergunakan untuk menghalangi salah satu pandangan samping apabila babi hendak membelok. Sedangkan tongkat yang berukuran kurang lebih 1 m dimaksudkan untuk menguasai babi yang tidak mau jalan atau mogok.
g. Penimbangan babi mudaCara pemindahan babi yang mudah ialah dengan mempergunakan perlengkapan khusus, misalnya sebuah papan dan tongkat. Papan ini bisa diganti dengan bahan-bahan lain seperti triplek, karton atau bahan lain yang berukuran 70 x 70 cm, yang dilengkapi pegagangan. Papan tersebut fberfungsi sebagai dinding penghalang yang bisa dipergunakan untuk menghalangi salah satu pandangan samping apabila babi hendak membelok. Sedangkan tongkat yang berukuran kurang lebih 1 m dimaksudkan untuk menguasai babi yang tidak mau jalan atau mogok.
Penimbangan babi dilakukan secara rutin
adalah merupakan salah satu program penting dalam management usah ternak
babi. Sebab dengan hasil penimbangan yang dilakukan secara rutin, baik
penambahan berat ataupun konversi terhadap makanan dengan mudah bisa
diketahui.
Penimbangan yang baik ialah penimbangan yang dilakukan secara periodic, seminggu atau sebulan sekali, dan dilaksanakan pada saat perut babi itu sedang kosong. Pada umumnya penimbangan itu dilakukan pada pagi hari sesudah babi dimandikan dan sehabis kandang dibersihkan.
Untuk mempermudah teknik penimbangan ini, tentu saja pada setiap individu harus ada tanda pengenal, misalnya telinga dikerat.
Dengan sistem ini, hasil penimbangan babi tersebut, baik secara individual ataupun kelompok yang ada di dalam kandang dengan mungdah bisa dilakukan pencatatan (recording) secara saksama.
Lebih jelasnya perhatikanlah contoh berikut :
Hasil penimbangan pertama
Penimbangan yang baik ialah penimbangan yang dilakukan secara periodic, seminggu atau sebulan sekali, dan dilaksanakan pada saat perut babi itu sedang kosong. Pada umumnya penimbangan itu dilakukan pada pagi hari sesudah babi dimandikan dan sehabis kandang dibersihkan.
Untuk mempermudah teknik penimbangan ini, tentu saja pada setiap individu harus ada tanda pengenal, misalnya telinga dikerat.
Dengan sistem ini, hasil penimbangan babi tersebut, baik secara individual ataupun kelompok yang ada di dalam kandang dengan mungdah bisa dilakukan pencatatan (recording) secara saksama.
Lebih jelasnya perhatikanlah contoh berikut :
Hasil penimbangan pertama
• Jumlah babi dalam satu kandang 10 ekor beratnya : 660 kg
• Berat rata-rata : 66 kg
• Berat rata-rata : 66 kg
Hasil penimbangan kedua
• Jumlah berat babi sebanyak 10 ekor : 700 kg
• Berat rata-rata : 70 kg
Kesimpulan
• Setiap ekor babi memperoleh tambahan berat : 4 kg
• Makanan yang dihabiskan per ekor/hari 2 kg x 7 hari : 14 kg
• Jadi konversi terhadap makanan (food conversion)
14 kg (makanan) atau 3,5 : 1
4 kg (tambahan berat badan babi)
Hasil ini berarti bahwa setiap penambahan berat badan 1 kg diperlukan makanan 3,5 kg.
• Berat rata-rata : 70 kg
Kesimpulan
• Setiap ekor babi memperoleh tambahan berat : 4 kg
• Makanan yang dihabiskan per ekor/hari 2 kg x 7 hari : 14 kg
• Jadi konversi terhadap makanan (food conversion)
14 kg (makanan) atau 3,5 : 1
4 kg (tambahan berat badan babi)
Hasil ini berarti bahwa setiap penambahan berat badan 1 kg diperlukan makanan 3,5 kg.
Comments
Post a Comment