Pemeliharaan pejantan
Walaupun babi jantan pada umumnya umur 5 – 6 bulan telah masak sexual, akan tetapi tindaklah bijaksana apabila pada umur tersebut terus dipergunakan sebagai pemacek.
Walaupun babi jantan pada umumnya umur 5 – 6 bulan telah masak sexual, akan tetapi tindaklah bijaksana apabila pada umur tersebut terus dipergunakan sebagai pemacek.
a. Sebagai pedoman, pejantan itu baru
bisa dipakai sebagai pemacek apabila mereka telah berumur ± 8 bulan dan
mencapai berat 100 kg. Pada saat itu pejantan bisa dipakai sekali
seminggu. Sampai dengan umur 12 – 15 bulan, pemakaian pejantan itu harus
dibatasi.
b. Babi pejantan yang sudah masak, dapat mencukupi sampai 40 ekor betina/bulan. Akan tetapi bila peternak memiliki 40 ekor induk, disarankan memiliki 12 ekor pejantan, guna menghindari kemungkinan bila ada pejantan yang sakit dan karena alas an lain pejantan itu tidak bisa dipergunakan lagi.
Di samping itu kadang-kadang sering dialami adanya 2 – 3 ekor betina birahi bersama dalam waktu satu hari.
c. Pejantan harus dikandangkan di tempat yang kuat dan luas, aga mereka bisa mengadakan latihan. Dan setiap hari pejantan itu sedapat mungkin harus diusahakan agar ia bisa melihat beberapa ekor betina.
d. Pejantan harus selalu diberikan makanan yang baik dan cukup, agar tetap sehat dan kuat.
e. Untuk menghindarkan agar pejantan tidak menjadi gemuk dan subur, maka ia harus diberi kesempatan berlatih
b. Babi pejantan yang sudah masak, dapat mencukupi sampai 40 ekor betina/bulan. Akan tetapi bila peternak memiliki 40 ekor induk, disarankan memiliki 12 ekor pejantan, guna menghindari kemungkinan bila ada pejantan yang sakit dan karena alas an lain pejantan itu tidak bisa dipergunakan lagi.
Di samping itu kadang-kadang sering dialami adanya 2 – 3 ekor betina birahi bersama dalam waktu satu hari.
c. Pejantan harus dikandangkan di tempat yang kuat dan luas, aga mereka bisa mengadakan latihan. Dan setiap hari pejantan itu sedapat mungkin harus diusahakan agar ia bisa melihat beberapa ekor betina.
d. Pejantan harus selalu diberikan makanan yang baik dan cukup, agar tetap sehat dan kuat.
e. Untuk menghindarkan agar pejantan tidak menjadi gemuk dan subur, maka ia harus diberi kesempatan berlatih
Pemeliharaan induk
Pemeliharaan induk memerlukan perhatian khusus terutama induk bunting, induk akan melahirkan dan sehabis melahirkan.
a. Induk bunting
Pemeliharaan induk memerlukan perhatian khusus terutama induk bunting, induk akan melahirkan dan sehabis melahirkan.
a. Induk bunting
1) Makanan
Makanan yang harus diberikan ialah makanan yang baik/cukup dan dalam bentuk basah.
• Makanan yang baik
Bagi induk bunting, makanan yang
disediakan harus berkualitas bagus dan mencungkupi bagi kebutuhan
mereka. Oleh karena itu di dalam penyusunan ransum, yang penting ialah
ransum tersebut harus bisa menjamin pertumbuhan dan keselamatan induk
itu sendiri dan anak yang dikandungnya. Lihat kembali tabel ransum pada
pakan ternak.
• Makanan basah dan halus
Pada saat pemberian makanan halus
dimaksudkan untuk menghindari kotoran mengeras. Sebab kotoran yang
mengeras akan menimbulkan konstipasi dan stress babi induk yang
bersangkutan, sehingga mempersulit kelahiran. Apabila seekor induk yang
sedang beranak mengalami konstipasi (kesulitan dalam membuang kotoran),
maka perlu diberikan obat pencahar.
2) Gerak badan babi (exercise)
Babi-babi yang sedang bunting perlu
diberi kesempatan untuk bergerak (memiliki ruang gerak). Sebab babi yang
tidak pernah bergerak, ada kemungkinan badannya menjadi terlampau
gemuk. Tubuh yang terlalmpau gemuk akan mengakibatkan peredaran darah
kurang lancer, sehingga menimbulkan kesulitan di dalam kelahiran dan
anak yang dilahirkan menjadi lemah.
3) Pindah kandang
Induk-induk yang hendak melahirkan harus dipindahkan ke kandang beranak.
• Pemindahan induk yang sudah pernah beranak
b. Pemeliharaan induk yang sedang melahirkan• Pemindahan induk yang sudah pernah beranak
Mereka dipindahkan 2 – 3 hari sebelum melahirkan, guna memperkenalkan tempat yang baru, di mana mereka akan melahirkan.
• Pemindahan induk yang belum pernah beranak
Mereka harus dipindahkan lebih awal,
yaitu 4 – 5 hari sebelum melahirkan. Hal ini dimaksudkan agar mereka
tidak menjadi bingung atau asing di tempat yang baru. Sebab kandang
beranak konstruksinya berbeda dengan kandang biasa. Karena pada kandang
beranak diperlukan guard-rail (penghalang).
Setelah berhasil dilakukan pemeliharaan
terhadap induk bunting, selanjutnya perlu ada persiapan untuk
anak-anaknya, agar anak babi yang lahir itu selamat dan sehat. Dalam
rangka mempersiapkan kelahiran anak babi, yang perlu mendapatkan
perhatian ialah mengenai tanda-tanda babi yang akan melahirkan, proses
kelahiran dan sanitasi.
1) Tanda-tanda babi yang akan melahirkan
Proses kelahiran biasanya berlangsung 1 – 12 jam. Apabila dalam waktu 1 – 12 jam induk belum juga selesai melahirkan, berarti ada suatu kelainan. Pada kelahiran yang normal ditandai adanya 3 stadium, yaitu :
• Perut turun ke bawah.
• Urat daging di sekitar vulva mengendor.
• Vulva membengkak, berwarna merah dan keluar lendir.
• Ambing mengeras, putting berwarna kebiruan.
• Nafsu makan menurun.
2) Proses kelahiran• Urat daging di sekitar vulva mengendor.
• Vulva membengkak, berwarna merah dan keluar lendir.
• Ambing mengeras, putting berwarna kebiruan.
• Nafsu makan menurun.
Proses kelahiran biasanya berlangsung 1 – 12 jam. Apabila dalam waktu 1 – 12 jam induk belum juga selesai melahirkan, berarti ada suatu kelainan. Pada kelahiran yang normal ditandai adanya 3 stadium, yaitu :
a) Stadium persiapan
Pada minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan timbul gejala-gejala sebagai berikut :
• Ikatan rahim mengendor, letaknya menurun
• Pada sisi tubuh mencengkung, sedang pinggangnya turun ke bawah, jaringan pengikat lebih elastis.
• Bibir vulva membesar, berwarna merah.
• Ambing menjadi tegang, puting berwarna kebiruan dan kalau puting dipijit akan keluar air susu. Hal ini menunjukkan bahwa anak akan lahir. Air susu ini akan keluar kurang lebih 12 jam sebelum induk melahirkan.
• Induk mulai mengumpulkan sarang.
• Pada sisi tubuh mencengkung, sedang pinggangnya turun ke bawah, jaringan pengikat lebih elastis.
• Bibir vulva membesar, berwarna merah.
• Ambing menjadi tegang, puting berwarna kebiruan dan kalau puting dipijit akan keluar air susu. Hal ini menunjukkan bahwa anak akan lahir. Air susu ini akan keluar kurang lebih 12 jam sebelum induk melahirkan.
• Induk mulai mengumpulkan sarang.
b) Stadiun pembukaan
Pada stadium ini rahim mulai berkontraksi
(mengerut). Tentu saja hal ini tidak akan Nampak dari luar, tetapi yang
bisa diamati adalah tingkah lakunya, yaitu :
• Babi Nampak gelisah, tidur berdiri dan memukul-mukulkan ekor /mengentak-entakkan kaki. Enam jam sebelum melahirkan, induk sering berbaring , dan tidak mau makan.
• Sebentar-sebentar kencing.
• Akibat kontraksi rahim, janin mencapai letak yang tepat, di mana perut turun ke bawah dan tubuh Nampak memanjang. Dan pada saat itu cervix mulai terbuka lebar. Cervix yang tidak bisa terbuka akan mempersulit kelahirkan dan berbahaya.
c) Stadium pelepasan• Babi Nampak gelisah, tidur berdiri dan memukul-mukulkan ekor /mengentak-entakkan kaki. Enam jam sebelum melahirkan, induk sering berbaring , dan tidak mau makan.
• Sebentar-sebentar kencing.
• Akibat kontraksi rahim, janin mencapai letak yang tepat, di mana perut turun ke bawah dan tubuh Nampak memanjang. Dan pada saat itu cervix mulai terbuka lebar. Cervix yang tidak bisa terbuka akan mempersulit kelahirkan dan berbahaya.
Setelah mencapai stadium pembukaan yang
diikuti adanya kontraksi rahim beserta kekejangan daging perut, kemudian
janin terdorong ke luar atau lahir. Babi yang sedang melahirkan selalu
dalam keadaan berbaring. Pada saat itu harus betul-betul diciptakan
situasi yang tenang, supaya induk tidak terganggu.
3) Sanitasi
Sanitasi adalah penjagaan kesehatan lewat kebersihan. Kebersihan tersebut meliputi kandang dan tubuh babi itu sendiri.
a) Kandang beranak harus bersih
a) Kandang beranak harus bersih
Keadaan kandang yang udaranya segar,
hangat dan kering merupakan tempat ideal atau nyamal bagi penghidupan
babi. Oleh karena itu kandang yang akan ditempati harus bersih
betul-betul, memenuhi persyaratan yang bisa memberikan ketenangan bagi
induk yang akan melahirkan. Keadaan kadang yang dimaksudkan ialah :
• Ventilasi sempurna.
• Ruangan cukup mendapat sinar matahari.
• Ukuran kandang cukup, dilengkapi dengan guard-rail, guna mencegah anak babi yang baru lahir mati tertindih.
• Lantai diusahakan selalu bersih, kering dan diberikan alas dari serbuk gergaji atau jerami yang dipotong pendek-pendek, sebab jerami yang panjang akan mempersulit jalanyan anak babi. Sebelum diberi alas, lantai perlu didesinfektan dengan Lysol, creolin atau bahan lainnya.
• Dilengkapi lampu, sehingga apabila sewaktu-waktu lampu tadi diperlukan siap dinyalakan.
• Ventilasi sempurna.
• Ruangan cukup mendapat sinar matahari.
• Ukuran kandang cukup, dilengkapi dengan guard-rail, guna mencegah anak babi yang baru lahir mati tertindih.
• Lantai diusahakan selalu bersih, kering dan diberikan alas dari serbuk gergaji atau jerami yang dipotong pendek-pendek, sebab jerami yang panjang akan mempersulit jalanyan anak babi. Sebelum diberi alas, lantai perlu didesinfektan dengan Lysol, creolin atau bahan lainnya.
• Dilengkapi lampu, sehingga apabila sewaktu-waktu lampu tadi diperlukan siap dinyalakan.
b) Induk yang akan melahirkan harus bersih
Sebelum induk dipindahkan ke kandang beranak, mereka harus dibersihkan dahulu dengan jalan memandikkan.
Pelaksanaan :
Pada pagi hari panas babi bisa dimandikan, dengan air sabun yang hangat. Tetapi apabila hari itu mendung, babi cukup disikat dan didesinfektan dengan menggunakan insektisida powder. Bagian ambing harus betul-betul bersih dan diusahakan lekas menjadi kering. Maksud memandikan atau menyikat babi tersebut agar semua kotoran dan parasit serta bibit-bibit penyakit lainnya bisa musnah. Sehingga kemungkinan adanya infeksi dapat dikurangi. Apabila anak babi sensitive terhadap infeksi, terutama cacing dan coli.
c) Perawatan induk yang sedang melahirkanPelaksanaan :
Pada pagi hari panas babi bisa dimandikan, dengan air sabun yang hangat. Tetapi apabila hari itu mendung, babi cukup disikat dan didesinfektan dengan menggunakan insektisida powder. Bagian ambing harus betul-betul bersih dan diusahakan lekas menjadi kering. Maksud memandikan atau menyikat babi tersebut agar semua kotoran dan parasit serta bibit-bibit penyakit lainnya bisa musnah. Sehingga kemungkinan adanya infeksi dapat dikurangi. Apabila anak babi sensitive terhadap infeksi, terutama cacing dan coli.
Setalah selesai melahirkan, induk harus
mendapat kesempatan untuk berisitirahat, sebab sehabis janin keluar,
seluruh jalan janin terbuka sehingga ada kemungkinan rahim ikut keluar.
Dan juga harus diperlihatkan keluarnya placenta, jangan sampai placenta
termakan oleh induknya. Sebab hal ini bisa berakibat :
• Adanya gangguan di dalam perut dan usus pada induk.
• Induk bisa kanibalis, suka makan anaknya.
Babi induk tersebut diusahakan jangan sampai terlalu lama berbaring. Sebab babi yang terlalu lama berbaring pada saat melahirkan ataupun sesudah melahirkan akan menimbulkan babi menjadi kurang sehat, sebab kotoran serta air kencingnya basi.
• Adanya gangguan di dalam perut dan usus pada induk.
• Induk bisa kanibalis, suka makan anaknya.
Babi induk tersebut diusahakan jangan sampai terlalu lama berbaring. Sebab babi yang terlalu lama berbaring pada saat melahirkan ataupun sesudah melahirkan akan menimbulkan babi menjadi kurang sehat, sebab kotoran serta air kencingnya basi.
trimakasih gan sudah berbagi ilmu ini yang saya cari mudah mudahan membantu thank's buat infonya,,
ReplyDeleteDapatkah babi pejantan melakukan kawin dengan selang waktu 1 hari atau 3 hari
ReplyDelete