Fisiologi Reproduksi Pada Babi Betina
Babi adalah ternak mamalia yang
menghasilkan anak dalam jumlah besar sekaligus dengan interval generasi yang
lebih singkat dari pada domba, sapi, kerbau atau kuda. Sifat-sifat tersebut
membuat babi sebagai jenis ternak dengan potensi reproduksi yang tinggi untuk
produksi ternak komersial (Toelihere, 1993).
Pubertas adalah periode saat
organ-organ reproduksi babi pertama kali berfungsi dan menghasilkan telur atau
sperma dewasa. Umur saat pubertas dicapai berlainan antara bangsa-bangsa ternak
dan juga antara anak babi sekelahiran (Sihombing, 1997). Pubertas terjadi
sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari folikel-folikel
dan pembentukan hormon-hormon ovarial oleh folikel yang matang.
Seekor babi betina mencapai
pubertas pada umur 5-8 bulan dan umur rata-rata yang dianjurkan untuk
perkawinan pertama adalah 8-10 bulan (Toelihere, 1993). Babi betina yang berahi
memperlihatkan suatu respon diam atau sikap kawin yang jelas apabila ditekan
punggungnya oleh pejantan. Respon ini sangat bermanfaat dalam deteksi bukan saja
permulaan birahi tetapi juga tingkatan birahi karena suatu sikap yang lebih
tenang dan kaku diperlihatkan selama pertengahan periode berahi (Toelihere,
1993).
Siklus etrus berlangsung
kira-kira 21 hari dan estrus sendiri berlangsung selama 3-5 hari (Smith dan
Mangkoewidjojo, 1988). Ada empat fase yang jelas dalam siklus berahi babi
yaitu:
1. Proestrus : terjadi sebelum
estrus dan terjadi selama 3-4 hari
2. Estrus : berlangsung selama 2-3
hari dan pada periode tersebut betina memiliki seksual reseptif terhadap pejantan.
Periode ini biasanya lebih pendek pada babi dara dibandingkan babi induk. Pada
saat estrus akan terjadi ovulasi.
3. Metestrus: terjadi setelah
ovulasi, corpus luteum terbentuk dalam setiap folikel yang pecah dalam waktu
6-8 hari.
4. Diestrus: adalah waktu
inaktivitas yang pendek yang ditandai oleh penghancuran corpus luteum setelah
14 hari dari puncak berahi. Dalam 3-4 hari serombongan folikel baru mulai
berkembang dan siklus tadi akan terulang sendiri.
5.
Siklus estrus pada
babi
6.
Birahi pada babi
berlangsung 2 sampai 3 hari dengan variasi antara 1 sampai 4 hari. suatu
batasan yang nyata antara permulaan dan akhir estrus sulit ditentukan karena
estrus adalah suatu fenomena yang berlangsung gradual.
7.
Babi betina yang
birahi memperlihatkan suatu respon diam atau sikap kawin yang jelas apabila
ditekan punggungnya baik oleh pejantan, oleh betina lain atau penunggu ternak.
Respon ini sangat bermanfaat dalam deteksi bukan saja permulaan birahi tetapi
juga tingkatan birahi karena suatu sikap yang lebih tenang dan kaku diperlihatkan
selama pertengahan periode birahi.
8.
Ovulasi terjadi
selama estrus pada babi betina dan sebagian besar ova dilepaskan 38 sampai 42
jam sesudah permulaan estrus. Lama proses ovulasi adalah 3,8 jam. Ovulasi
terjadi kira-kira 4 jam lebih cepat pada betina yang sudah dikawinkan
dibandingkan dengan pada betina yang belum kawin.
9.
Siklus birahi pada
babi mencapai 19 sampai 23 hari, rata-rata 21 hari, dan relatif konstan. Estrus
terjadi sepanjang tahun. Corpora lutea bertumbuh sempurna dalam waktu 6-8 hari
dan, kalau hewan tidak bunting, beregresi kembali pada hari ke 14 sampai ke-16
siklus birahi.
Comments
Post a Comment