Tentang Babi
Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung
leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga
dirujuk sebagai khinzir[1] (bahasa Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti
mereka mengkonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah
salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah
dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Dalam beberapa kepercayaan agama abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh
(najis) dan dianggap haram untuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis
dalam kitab suci agama Islam al-Quran. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi
dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di agama Kristen.
Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh
orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di
nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa
di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku
Tionghoa-Indonesia masih mengkonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti
suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi
disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya
agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.
Jenis Babi yang saat ini ada sangat beragam.
Bermacam-macam babi, mulai dari yang asli lokal ataupun didatangkan dari
manca negara ada di Indonesia. Peternakan babi di Indonesia merupakan
salah satu peluang ternak yang mempunyai prospek bagus. Hal ini
disebabkan karena babi adalah ternak yang dapat berkembang biak dengan
cepat, mudah menyesuaikan dengan lingkungan, tidak memerlukan lahan yang
luas, cara pemeliharaan yang mudah, serta biaya infestasi yang
digunakan juga relatif murah. Pemasaran ternak babi juga cukup mudah,
baik dalam bentuk ternak hidup ataupun dalam bentuk daging
potong. Peternakan babi termasuk salah satu komoditi ekspor yang cukup
diminati di manca negara. Menurut asal-usulnya babi yang ada di
Indonesia di bagi menjadi 2 jenis babi, yaitu babi lokal dan babi dari luar negeri.
Jenis dan Ciri-Ciri Babi
Babi lokal
Merupakan jenis babi
yang telah dipelihara masyarakat secara turun temurun, kemungkinan
berasal dari babi hutan yang disilangkan dengan babi lainnya. Berikut
ini beberapa jenis babi lokal beserta ciri-cirinya
1. babi sumba
merupakan babi dengan warna hitam ( kadang berwarna merah kehitaman ),
mempunyai bentuk fisik menyerupai babi hutan, badan sedang pendek namun
dalam, mempunyai bentukan kepala lonjong, moncong lancip, telinga kecil
berdiri. Bila babi jenis sumba dipelihara dengan baik, maka akan dapat
mencapai berat optimum sekitar 70-80kg pada usia 10 bulan.
2. babi bali
memiliki ciri berwarna hitam dengan bagian berwarna putih pada daerah
perut, dada, dan kadangkala warna putih ada juga pada pangkal ekor babi.
Bentuk tubuh babi bali kecil dengan berat rata-rata sekitar 60kg untuk
babi dewasa dan 90 kg pada babi yang sudah tua. Bentuk kepalanya kecil,
panjangnya sedang, badan dalam, telinga berdiri. Pada babi jenis ini
memilliki ciri spesifik, yaitu punggung lentik dan perutnya turun ke
bawah.
Selain babi yang tersebut di atas, ada beberapa jenis babi lokal
lainnya yang saat ini berkembang di peternakan babi Indonesia. Merupakan
babi-babi persilangan dari berbagai jenis, diantaranya adalah Babi
Tapanuli, babi Papua, Babi Karawang, Babi Nias. Babi tersebut bukan
merupakan babi hutan, tetapi dulunya didatangkan dari luar Indonesia,
kemudian mengalami persilangan dengan babi lainnya.
Jenis Babi yang berasal dari luar negeri
Pada saat ini ada beberapa babi yang berasal dari luar negeri dan cukup terkenal, beberapa diantaranya adalah :
1. Landrace
memiliki ciri berwarna putih ( kadang disertai bintik hitam pada
kulitnya ), badannya panjang dengan bentukan paha seperti segi empat,
panjang kaki relatif pendek, besaran telinga sedang walau ada juga yang
mempunyai telinga besar bahkan sampai rebah.
2.Yorkshire
Adalah babi luar dengan ciri berwarna putih, kadang disertai bintik
hitam pada kulitnya, bagian muka babi sedikit melebar, daun telinga
tegak dan mengarah ke depan.
3. Duroc
berwarna merah sampai kecoklatan dengan berbagai variasinya. Daun
telinga berukuran sedang, agak rebah ke depan dengan dua pertiganya
tegak dan sepertiga telinga tegak.
4.Hampshire
Memiliki ciri khusus berwarna hitam, terdapat warna putih seperti
selendang yang berukuran bahu dan termasuk kaki depannya juga. Bentukan
kaki panjang dan badan babi tidak terlalu dalam.
Comments
Post a Comment