Cara Ternak Babi : PUBERTAS PADA BABI

Pubertas adalah periode saat organ-organ reproduksi babi pertama kali berfungsi dan menghasilkan telur atau sperma dewasa.  Umur saat pubertas dicapai berlainan antara bangsa-bangsa ternak dan juga antara anak babi yang kelahirannya sama.  Faktor-faktor hormonal yang berperan untuk merangsang pubertas pada babi jantan dan babi betina belum banyak diketahui.  Organ utama yang mengontrol munculnya pubertas adalah kelenjar pituitary yang letaknya di dasar otak.  Kelenjar ini menghasilkan dua hormone, yaitu FSH dan LH yang merangsang testis dan ovarium.  FSH, LH dan Testosteron yang dihasilkan dalam testis adalah yang bertanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan dan pemasakan sel-sel sperma pada jantan.  Seekor babi jantan akan mencapai pubertas pada umur 5- 6 bulan meskipun tidak digunakan sampai mencapai umur 7- 8 bulan dan hanya sebagai pejantan serap. 
Hormon FSH mengakibatkan pertumbuhan dan pemasakan sel-sel telur yang banyak terpendam dalam ovarium.  Hormon LH merangsang pelepasan telur-telur dari folikel. Pubertas/birahi pada babi dara muncul pada umur  5-6  bulan dengan rata-rata bobot badan 70-110 kg akan tetapi tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau pada periode estrus/birahi  yang ketiga hal ini berguna untuk produksi anak yang lebih banyak dan lama hidup induk lebih panjang.  Agar diperoleh anak yang lebih banyak maka induk dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah tanda estrus/birahi.  Estrus atau birahi pada induk babi adalah karena aktifitas dari hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4 hari dengan perubahan tingkah laku seperti suka mengganggu pejantan, kegelisahan meningkat, menaiki betina lainnya dan nafsu makan menurun serta mengeluarkan suara yang khas, kalau ditekan atau diduduki punggungnya diam saja, vulva yang membengkak dan memerah serta lendir keruh dan mengental muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti babi betina tersebut siap kawin.  Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam setelah tanda estrus dimulai supaya ovum banyak dibuahi dan jumlah anak (litter size tinggi). 
Berbagai faktor berpengaruh terhadap munculnya pubertas pada babi betina.
1.      Faktor Genetis
Babi betina Landrace mencapai pubertas lebih dini daripada babi betina Hampshire,   Yorkshire dan Duroc, yang diamati dari banyaknya yang birahi pada umur 6 bulan.  Babi betina hasil persilangan juga mencapai pubertas yang lebih dini daripada babi betina murni.
2.      Faktor Makanan
Makanan yang baik pada saat pertumbuhan akan mempercepat terjadinya pubertas dan sebaliknya makanan yang kurang saat pertumbuhan akan memperlambat pubertas.
3.      Faktor Musim
Di Negara-negara subtropics babi betina lebih lama mencapai pubertas dibandingkan daerah musim panas dan mungkin hal ini disebabkan oleh kondisi klimat yang panas dan lembab.
4.      Faktor Cahaya
Babi betina yang dipelihara terkurung dengan kegelapan yang komplet memperpanjang umur pencapaian  pubertas. Babi betina yang dipilih untuk bibit seharusnya memperoleh cahaya 18 jam per hari, karena cahaya yang lebih banyak akan mempercepat terjadinya pubertas
5.      Faktor Perkandangan
Babi betina yang dipelihara terkurung lebih lambat mencapai pubertas dari pada yang dipelihara bebas. Babi betina yang dikandangkan atau ditambat individual juga menunda pubertas dan menekan tanda-tanda birahi.  Kebersihan dan kepadatan kandang juga menetukan terhadap kejadian pubertas.
6.      Pengaruh Pejantan
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa introduksi pejantan ke sekelompok babi betina yang sebelumnya tidak berkontak dengan pejantan, merangsang dan menyebabkan sebagian babi betina tersebut berahi pada umur 4 bulan

Comments